P5 Kearifan Lokal "Menelusuri Warisan Budaya Kotaku"



Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, Salam jumpa kembali anak-anak. 

bertemu kembali dengan kegiatan Projek P4 untuk kelas 7 & 8 dengan tema Kearifan Lokal. semoga kegiatan projek kedua ini berjalan dengan baik dan lancar, untuk persiapan awal jangan lupa menyiapkan alat tulis, kertas Folio bergaris. dan Insyaa Allah kegiatan akan dimulai pada hari Senin, 02 Februari 2025. Bissmillahirohmanirohim. 

“Budaya itu ada karena dibutuhkan, seorang ahli mengatakan bahwa budaya itu adalah fungsi survival. Kalau budaya dikatakan jelek tidak mungkin akan bertahan, jika budaya belum kelihatan bagusnya maka itu adalah tugas kita karena itu adalah milik kita, harus lebih positif memandang budaya.”

Prof. Dr. phil. Hana Panggabean.

"Menelusuri Warisan Budaya Kotaku"

Tema Projek  : Kearifan Lokal
Penulis Modul : Tim Fasilitasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila  SMP Negeri 10 Kota Tangerang
Sarana Prasarana : Ruang kelas, Projector, computer/laptop,speaker, alat tulis, kertas, video pembelajaran
Target Peserta : Kelas 7 & 8
Tema : Kearifan Lokal
Topik : “Menelusuri Warisan Budaya Kotaku”
Alokasi Waktu  : 84 JP + 36 JP (untuk persiapan pameran)
Fase  : D
Relevansi Tema dan Topik Bagi  Sekolah
Statistik kebudayaan tahun 2017 mencatat bahwa jumlah kesenian yang akan punah mencapai angka 143, terdiri atas seni rupa, seni musik, seni teater, seni tari, sastra dan kesenian lainnya. Di sisi lain, statistik kebudayaan tahun 2018 juga mencatat ada 34 bahasa daerah yang akan punah. Hal ini penting untuk jadi perhatian kita bersama karena beberapa ragam seni dan bahasa daerah merupakan hasil akumulasi pengetahuan lokal masyarakat Indonesia dalam jangka waktu yang panjang. Belum lagi ditambah beberapa budaya lokal tersebut mengandung makna mendalam untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan sumber daya lokal dengan mencerminkan relasi antar manusia, relasi manusia dengan Tuhan, dan relasi manusia dengan semesta. Nilai-nilai pengetahuan lokal yang terwujud dalam berbagai bentuk budaya lokal ini penting untuk terus digaungkan dan diwariskan pada generasi selanjutnya agar tetap lestari.
Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki peran untuk ambil bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang kini keadaannya semakin terancam dari waktu ke waktu. Selain itu, sekolah yang dapat memberikan pengalaman akan keberagaman budaya yang dibutuhkan, diikuti dengan refleksi pada tahapannya akan membentuk masukan dan pengalaman positif dari keberagaman itu sendiri. Di mana hal ini akan menghasilkan peserta didik yang mampu mengelola perbedaan secara konstruktif, beradaptasi dengan baik, membangun sinergi atas perbedaan sehingga sekolah dapat mendorong peserta didik lebih mudah dan siap menjadi bagian dari masyarakat global.
Bagaimanapun, sebagai kompas kehidupan, budaya dapat mengarahkan kita untuk berpikir, merasa, bertindak, dan berkarya ke arah benar salah, baik buruk, pantas tidak pantas.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek
Komitmen seluruh warga sekolah untuk sadar, konsisten, dan berkomitmen untuk  menghargai berbagai bentuk keberagaman yang ada di lingkungan sekolah maupun luar sekolah. 
Persepsi akan suatu budaya atau pengetahuan lokal akan rentan bias, sehingga penting bagi kelompok guru secara sadar memahami kemungkinan tersebut sehingga pengetahuan lokal yang diambil adalah yang paling berguna bagi kebutuhan pembelajaran.
Kearifan lokal  seperti sastra lisan (pantun, cerita rakyat, peribahasa), tradisi, artefak budaya, produk kesenian dan kerajinan merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai. Kearifan lokal ini sudah ada sejak ribuan tahun dan diciptakan untuk beragam tujuan, di antaranya untuk menjaga sumber daya alam dan sumber daya lokal. Seiring dengan perkembangan zaman, generasi muda banyak yang belum memahami makna kearifan lokal sehingga sumber daya alam dan sumberdaya lokal seolah  hilang  begitu saja.  Padahal ada beberapa nilai kearifan lokal yang memiliki potensu untuk mencegah masalah yang terkait dengan sumberdaya.  
Projek ini dimulai dengan tahap pengenalan, peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan fungsi kearifan lokal yang ada di beberapa daerah di Indonesia.  Selanjutnya, peserta didik diajak untuk mencari dan menemukan hubungan antara identitas diri, identitas budaya, dan belajar untuk memahami bahwa identitas adalah sebuah konsepsi yang dinamis dan selalu berubah. Berangkat dari pemahaman tentang identitas ini, peserta didik mengungkapkan asumsinya terhadap identitas budaya yang  ada di daerahnya maupun budaya lain. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat mengapresiasi  budaya dan kearifan lokal sebuah kelompok masyarakat. 
Selanjutnya pada tahap kontekstual peserta didik diajak untuk  menemukan masalah atau tantangan yang terjadi di sekitarnya yang memiliki kaitan dengan sumber daya alam atau sumber daya lokal. Pada tahap ini  juga peserta didik diajak untuk melihat langsung bagaimana bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahnya. Dari sini peserta didik diminta untuk mengkritisi hubungan antara bentuk kearifan lokal yang ditemukan dan fungsinya bagi masyarakat. Tahap ini diakhiri dengan membayangkan kondisi impian yang peserta didik harapkan terjadi pada lingkungannya dan kearifan lokal yang ada di wilayahnya.
Projek dilanjutkan dengan tahap Aksi dan  Refleksi yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk  mengenalkan kearifan lokal yang ditemui dan bermakna kepada orang lain sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. Pada tahap ini seluruh peserta didik membagikan pengetahuannya akan kearifan lokal kepada warga sekolah, guru, dan perwakilan masyarakat.
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, dan Kreatif. 
Deskripsi Singkat Projek

Projek “Menelusuri Budaya Kotaku” dengan tema “Kearifan Lokal” terdiri dari 23 aktivitas dan memiliki total kurang lebih 120 jam pelajaran. Melalui projek ini murid akan dikenalkan pada budaya lokal dan pada akhirnya murid diharapkan dapat membagikan pengetahuan akan kearifan lokal kepada warga sekolah, guru, dan perwakilan masyarakat melalui berbagai media dan bentuk.
Dimensi, Elemen dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila

Perkembangan Sub-elemen Antarfase  Berkebinekaan Global.



Tujuan Projek

Dengan tema kearifan lokal yang mengacu ada dimensi profil pelajar Pancasila,tujuan dari projek “Menelusuri Warisan Budaya Kotaku” bertujuan untuk membangun kesadaran, menggali potensi diri dan daerah serta memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan ciri khas daerah kota Tangerang. 

Melalui projek ini diharapkan dapat tumbuh murid yang memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi, toleransi, berjiwa nasionalis, pantang menyerah, dan mampu mengambil bagian masa depan bangsa yang mencintai dan melestarikan kearifan lokal yang dimiliki daerah asalnya. Melalui projek ini,murid diharapkan dapat  mengembangkan secara spesifik tiga dimensi profil pelajar Pancasila yaitu berkebhinekaan Global, Gotong Royong, dan Kreatif. 

Alur Kegiatan Projek

Projek ini terdiri dari lima tahap yaitu: Pengenalan, Kontekstualisasi, Perencanaan, Aksi dan Refleksi. Tahap pengenalan dan  kontekstualisasi adalah bagian dari penyadaran akan pentingnya pelestarian kearifan lokal. Mengacu pada program pemerintah tentang pelestarian kearifan lokal, kedua tahap ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan pemacu untuk tumbuh dan kembangnya sikap mental, cara pandang (mindset) serta motivasi untuk melestarikan kearifan lokal daerah masing-masing. Hal ini sangat penting dilaksanakan menginagt pengetahuan sebagian besar generasi muda terkait kearifan lokal daerahnya relatif rendah.

Tahap berikutnya adalah perencanaan, aksi dan refleksi. Tahap ini dilaksanakan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik terhadap salah satu kearifan lokal yaitu batik khas Tangerang. Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan setelah murid sadar akan pentingnya mencintai kearifan lokal daerahnya, mereka diharapkan dapat memiliki motivasi dan sikap untuk melestarikan dengan membuat karya batik khas kota Tangerang. 



DAY 1 PROJEK P4

AKTIVITAS 1
Pengenalan Projek ( 1 JP )

Tujuan
Murid mampu menjelaskan tujuan dan alur pelaksanaan projek

Pelaksanaan Kegiatan:
  1. bersama Guru, Murid memulai kegiatan dengan menjawab pertanyaan berikut :
    Hal apa yang ingin kalian pelajari pada projek kali ini?
    Apa harapan kalian terhadap projek ini?
  2. Guru memperkenalkan tema projek,tujuan dan alur pelaksanaan projek
  3. Murid menuliskan jurnal tentang harapannya terhadap projek  yang akan dilaksanakan
Produk : Jurnal Murid


AKTIVITAS 2
Pengantar Kearifan Lokal  ( 3 JP )

Tujuan
Murid mampu menjelaskan pengerttian, ciri ciri, fungsi, dan jenis kearifan lokal

Pelaksanaan

  1. Guru mengawali aktivitas dengan meminta peserta didik untuk menuliskan pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat orang tua atau orang dewasa yang masih diingat sampai saat ini.

  2. Setelah peserta didik selesai menulis, guru bersama dengan peserta didik membahas hasil tulisan peserta didik dan menanyakan jika ada peserta didik lain yang menuliskan hal serupa.

  3. Guru menggali lebih dalam apakah peserta didik tahu arti dari pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat tersebut. Kemudian guru memberi pengantar bahwa pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat merupakan salah satu bentuk kearifan lokal. 

  4. Setelah itu, guru bertanya kepada peserta didik tentang pengertian dan bentuk kearifan lokal yang diketahui. Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai:

  1. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata kearifan lokal?

  2. Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti apa bentuknya?

  3. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui? Berasal dari daerah mana kearifan lokal tersebut?

  4. Bagaimana kamu bisa mengetahui bentuk kearifan lokal tersebut? Apakah kamu tahu atau pernah mencari tahu makna dibalik kearifan lokal tersebut?

Tugas

Produk : Ringkasan murid dari video atau artikel  (ringkasan dapat dalam bentuk mind map, dan lainnya) 


Bahan Untuk Tayangan

“Apa itu Pengetahuan Lokal?”



“Kearifan Lokal, Pengetahuan Lokal, dan Degradasi Lingkungan”


KLIKS DISINI


KLIK DISINI


KLIK DISINI


Aktivitas 3 ( Mengenal Sejarah Kota Tangerang ) Waktu : 4 JP Tujuan :

Murid mampu menjelaskan sejarah kota Tangerang dan komponen yang terdapat di dalamnya Kegiatan

  1. Guru membagikan artikel yang telah dipersiapkan
  2. Murid mengamati artikel yang telah dibagikan
  3. Murid melakukan diskusi kolaboratif melalui metode T-P- S
  4. Pada tahap Think (T), murid diminta untuk berfikir dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
  5. Informasi apa yang kalian peroleh dari artikel tersebut? Sebutkan tokoh yang berperan dalam berdirinya Tangerang?
  6. Bagaimana sejarah berdirinya kota Tangerang? Pada tahap Pair (P), murid berpasangan mendiskusikan jawaban mereka pada tahapan sebelumnya. Pada tahap Share (S), murid berbagi dengan seluruh kelas
  7. Murid mengamati artikel yang telah dibagikaN.
  8. Murid melakukan diskusi kolaboratif melalui metode T-P- S Pada tahap Think (T), murid diminta untuk berfikir dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
  9. Informasi apa yang kalian peroleh dari artikel tersebut?
  10. Sebutkan tokoh yang berperan dalam berdirinya Tangerang?
  11. Bagaimana sejarah berdirinya kota Tangerang? Pada tahap Pair (P), murid berpasangan mendiskusikan jawaban mereka pada tahapan sebelumnya. Pada tahap Share (S), murid berbagi dengan seluruh kelas
  12. tentang hasil diskusi mereka Murid membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari Produk : Presentasi hasil diskusi.
Bahan Materi Aktivitas 3 Artikel : Baca DISINI


Posting Komentar

1 Komentar