Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, Salam jumpa kembali anak-anak.
bertemu kembali dengan kegiatan Projek P4 untuk kelas 9 dengan tema Kearifan Lokal. semoga kegiatan projek kedua ini berjalan dengan baik dan lancar, untuk persiapan awal jangan lupa menyiapkan alat tulis, kertas Folio bergaris. dan Insyaa Allah kegiatan akan dimulai pada hari Senin, 02 Februari 2025. Bissmillahirohmanirohim.
“Budaya itu ada karena dibutuhkan, seorang ahli mengatakan bahwa budaya itu adalah fungsi survival. Kalau budaya dikatakan jelek tidak mungkin akan bertahan, jika budaya belum kelihatan bagusnya maka itu adalah tugas kita karena itu adalah milik kita, harus lebih positif memandang budaya.”
Prof. Dr. phil. Hana Panggabean
Pesona Budaya Kotaku dalam Batik
Tema Projek : Kearifan Lokal
Penulis Modul : Tim Fasilitasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMP Negeri 10 Kota Tangerang
Sarana Prasarana : Ruang kelas, Projector, computer/laptop,speaker, alat tulis, kertas, video pembelajaran
Target Peserta : Kelas 9
Tema : Kearifan Lokal
Topik : “Pesona Budaya Kotaku Dalam Batik”
Alokasi Waktu : 84 JP + 36 JP (untuk persiapan pameran)
Fase : D
Relevansi Tema dan Topik Bagi Sekolah
Salah satu agenda strategis pembangunan kepemudaan adalah menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh, mandiri, dan berjiwa nasionalis, terlebih dalam menghadapi era globalisasi. Menyadari pentingnya peran dan fungsi yang melekat pada pemuda, maka pemerintah Indonesia berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang ada melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan kepemudaan di segala bidang, salah satunya dengan memperkenalkan Kearifan Lokal yang menjadi identitas suatu kelompok masyarakat.
Penyadaran dan pengembangan memori kolektif kebangsaan kepada murid SMP usia 13 – 15 tahun merupakan bagian dari kewajiban sekolah dalam mempersiapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekal kehidupan di dunia nyata. Sekolah memberikan pengenalan, bimbingan, dan pendampingan bagi murid dalam mengenal, memahami, dan menumbuhkan nilai-nilai luhur dalam tema kearifan lokal. Sekolah dapat menjadi ekosistem bagi murid untuk belajar dan memperoleh pengalaman. Murid yang memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi, mandiri, berjiwa pemimpin, berkomitmen, pantang menyerah adalah murid yang akan memberikan kontribusi positif dalam perannya di kelas, sekolah, dan masyarakat baik secara akademik maupun non akademik.
Rangkaian kegiatan pada tema “Kearifan Lokal” dengan topik “Pesona Budaya Kotaku dalam Batik”, melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam pelaksanaannya. Seperti pelajaran Seni Budaya, Seni Rupa, IPS , TIK, dan Bahasa Indonesia. Pelaksanaan projek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat baik murid, orang tua, guru, sekolah, masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai Projek
Pemahaman bahwa projek kearifan lokal adalah program yang membangun kesadaran, menggali potensi diri dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam melestarikan kearifan lokal.
Pengetahuan dan keterampilan yang dilatih adalah hal penting yang dibutuhkan di dunia nyata apapun peran yang nantinya dipilih siswa saat dewasa.
Komitmen seluruh warga sekolah untuk menerapkan nilai-nilai penting pelestarian kearifan lokal daerah Tangerang: kreativitas, berintegritas, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah. Hal ini tidak terbatas diterapkan pada jam mata pelajaran Seni Budaya tapi dilaksanakan pada bidang lainnya.
Pemahaman bahwa meskipun ada tahap di mana siswa akan diminta untuk membuat output berupa batik khas Tangerang. Keberhasilan dari projek kearifan lokal ini ditentukan pada perubahan perilaku dan cara pandang siswa tentang kearifan lokal Tangerang khususnya batik dan bagaimana mereka menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan (terus melestarikan)
Memberikan bimbingan bagi murid sekaligus memberikan ruang bagi murid untuk menuangkan kreativitas mereka melalui secarik batik. Hal ini termasuk bersikap terbuka dalam menerima keberagaman di Indonesia (berkebinekaan global).
Menyiapkan waktu khusus yang dikoordinasikan dengan beberapa seluruh guru mata pelajaran, jika akan ada hari yang dipakai untuk kunjungan, observasi, unjuk karya atau lainnya agar seluruh kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik.
Komponen Inti
Deskripsi Singkat Projek
Projek “Pesona Budaya Kotaku dalam Batik” dengan tema “Kearifan Lokal” terdiri dari 23 aktivitas dan memiliki total kurang lebih 120 jam pelajaran. Melalui projek ini murid akan dikenalkan pada budaya lokal dan pada akhirnya murid diharapkan dapat menerjemahkan budaya lokal tempat tinggalnya dalam sebuah desain batik.
Dimensi, Elemen dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila
Tujuan Projek
Dengan tema kearifan lokal yang mengacu ada dimensi profil pelajar Pancasila,tujuan dari projek “Pesona Budaya Kotaku dalam Batik” bertujuan untuk membangun kesadaran, menggali potensi diri dan daerah serta memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan ciri khas daerah kota Tangerang.
Melalui projek ini diharapkan dapat tumbuh murid yang memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi, toleransi, berjiwa nasionalis, pantang menyerah, dan mampu mengambil bagian masa depan bangsa yang mencintai dan melestarikan kearifan lokal yang dimiliki daerah asalnya. Melalui projek ini,murid diharapkan dapat mengembangkan secara spesifik tiga dimensi profil pelajar Pancasila yaitu berkebhinekaan Global, Gotong Royong, dan Kreatif.
Alur Kegiatan Projek
Projek ini terdiri dari lima tahap yaitu: Pengenalan, Kontekstualisasi, Perencanaan, Aksi dan Refleksi. Tahap pengenalan dan kontekstualisasi adalah bagian dari penyadaran akan pentingnya pelestarian kearifan lokal. Mengacu pada program pemerintah tentang pelestarian kearifan lokal, kedua tahap ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan pemacu untuk tumbuh dan kembangnya sikap mental, cara pandang (mindset) serta motivasi untuk melestarikan kearifan lokal daerah masing-masing. Hal ini sangat penting dilaksanakan menginagt pengetahuan sebagian besar generasi muda terkait kearifan lokal daerahnya relatif rendah.
Tahap berikutnya adalah perencanaan, aksi dan refleksi. Tahap ini dilaksanakan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik terhadap salah satu kearifan lokal yaitu batik khas Tangerang. Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan setelah murid sadar akan pentingnya mencintai kearifan lokal daerahnya, mereka diharapkan dapat memiliki motivasi dan sikap untuk melestarikan dengan membuat karya batik khas kota Tangerang.
DAY 1 PROJEK P4
- bersama Guru, Murid memulai kegiatan dengan menjawab pertanyaan berikut :
Hal apa yang ingin kalian pelajari pada projek kali ini?
Apa harapan kalian terhadap projek ini? - Guru memperkenalkan tema projek,tujuan dan alur pelaksanaan projek
- Murid menuliskan jurnal tentang harapannya terhadap projek yang akan dilaksanakan
Pengenalan Kearifan Lokal ( 3 JP )
Bahan Materi Aktivitas 2
Tayangan Video
- Guru membagikan artikel yang telah dipersiapkan
- Murid mengamati artikel yang telah dibagikan
- Murid melakukan diskusi kolaboratif melalui metode T-P- S
- Pada tahap Think (T), murid diminta untuk berfikir dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
- Informasi apa yang kalian peroleh dari artikel tersebut?
- Sebutkan tokoh yang berperan dalam berdirinya Tangerang?
- Bagaimana sejarah berdirinya kota Tangerang?
- Pada tahap Pair (P), murid berpasangan mendiskusikan jawaban mereka pada tahapan sebelumnya.
- Pada tahap Share (S), murid berbagi dengan seluruh kelas tentang hasil diskusi mereka
- Murid membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari
1 Komentar
👍
BalasHapus