UKBI adalah sarana uji untuk mengukur tingkat kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. UKBI terdiri atas lima seksi, yaitu Seksi I Mendengarkan, Seksi II Merespons Kaidah, dan Seksi III Membaca, Seksi IV Menulis, dan Seksi V Berbicara yang dilaksanakan secara daring.
Ihwal UKBI
Untuk menyetarakan bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa besar di dunia, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengembangkan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). UKBI merupakan tes standar untuk mengetahui tingkat kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia. Sebagai bahasa modern yang multifungsi dan memiliki jumlah penutur besar, bahasa Indonesia harus memiliki sarana evaluasi kemahiran berbahasa penuturnya. Tanpa menafikan peran wahana lain, UKBI memiliki fungsi yang sangat strategis, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas bahasa Indonesia serta penggunaan dan pengajarannya, tetapi juga untuk memupuk sikap positif dan rasa bangga bangsa Indonesia terhadap bahasanya.
Penggunaan UKBI di masyarakat diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2016 tentang Standar kemahiran Berbahasa Indonesia.Hak cipta UKBI tertuang dalam Surat Pendaftaran Ciptaan Kementerian Hukum dan HAM Nomor 023993 dan 023994, tanggal 8 Januari, tahun 2004 dan telah diperbarui pada tahun 2011 atas nama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (Sebelumnya tidak disebut atas nama apa).
UKBI Adaptif merupakan tes yang dilaksanakan secara daring untuk mengukur tingkat kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi sesuai pemeringkatan hasil UKBI yang ditentukan.
Apa karakteristik khusus UKBI Adaptif?
Setiap peserta akan mendapatkan jumlah soal dan waktu uji yang berbeda sesuai dengan estimasi kemampuannya. Misalnya, saat peserta mengikuti Seksi I Mendengarkan, pada tahap awal peserta uji akan mengikuti satu teslet uji yang berisi lima butir soal. Jawaban peserta atas lima butir soal tersebut akan menentukan jenis teslet uji selanjutnya yang akan diterima peserta uji, apakah dilanjutkan dengan karakteristik soal yang lebih mudah, setara, atau lebih sulit. Pada saat peserta uji berada dalam jenjang teslet yang setara secara berturut-turut selama dua kali, tes berhenti untuk peserta uji yang bersangkutan. Jumlah optimal teslet uji yang dikerjakan peserta adalah 9 teslet pada Seksi I Mendengarkan dengan waktu maksimal 30 menit.
Setelah peserta uji selesai mengikuti Seksi I Mendengarkan, secara otomatis peserta uji akan beralih ke Seksi II Merespons Kaidah. Pola sebagaimana pada Seksi I pun akan berlaku pada Seksi II. Hasil jawaban peserta uji pada teslet uji pertama akan menentukan jenis soal yang akan dikerjakannya selanjutnya. Waktu maksimal peserta uji pada mengerjakan soal Seksi II Merespons Kaidah adalah 25 menit dengan jumlah teslet optimal 5 teslet.
Setelah berhenti pada teslet uji tertentu pada Seksi II Merespons Kaidah, peserta uji akan secara otomatis beralih ke Seksi III Membaca. Pola sebagaimana pada Seksi I dan II pun berlaku pada Seksi III. Jumlah optimal teslet uji yang dikerjakan peserta adalah 9 teslet pada Seksi III Membaca dengan waktu maksimal 45 menit. Berikut contoh gambaran desain uji yang akan terjadi saat UKBI Adaptif berlangsung.
Penjelasan tentang proses yang dilalui peserta mungkin tampak lebih rumit daripada yang akan dirasakan pada saat mengikuti UKBI Adaptif. Karena segala sesuatu berjalan dengan otomatis, setiap peserta tidak akan menyadari proses yang berlangsung berdasarkan algoritma komputer tersebut. Peserta cukup berkonsentrasi penuh untuk menyelesaikan soal yang tersaji dengan apik lalu bersiap mendapatkan sertifikat digital yang secara otomatis pula akan dikirim melalui pos-el atau melalui akun peserta dalam aplikasi. Sertifikat akan ditandatangani oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Selamat menguji diri. Teruji lebih terpuji. Teruji UKBI Bukti Cinta NKRI.
Dapatkan sertifikat!
Peserta mendapatkan sertifikat setelah menyelesaikan seluruh tes.
Alur Pendaftaran Mandiri
Materi Uji.
Materi UKBI meliputi empat kemahiran berbahasa, yaitu mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara. Selain itu, UKBI mengujikan kaidah bahasa Indonesia. Kelima materi tersebut disajikan ke dalam lima seksi pengujian, yaitu Seksi I Mendengarkan, Seksi II Merespons Kaidah, Seksi III Membaca, Seksi IV Menulis, dan Seksi V Berbicara.
Seksi I
Wacana lisan dalam bentuk 4 dialog dan 4 monolog. Setiap dialog dan monolog terdiri atas 5 butir soal.
Waktu Maksimal 30 Menit , Jumlah Soal Maksimal 40
Seksi IISoal berupa kalimat yang mengandung bagian yang salah tentang kaidah bahasa Indonesia. Peuji menentukan bagian yang salah terlebih dahulu dan memilih jawaban yang benar dari empat opsi yang diberikan. Waktu maksimal 20 menit. Jumlah soal optimal 25 butir.
Waktu Maksimal 20 Menit , Jumlah Soal Optimal 25
Seksi IIISoal disajikan dalam bentuk maksimal 8 wacana tulis. Setiap wacana memiliki 5 butir soal. Waktu maksimal 45 menit. Jumlah soal optimal 40 butir.
Seksi IVSoal berupa tugas untuk membuat tulisan sesuai topik yang diberikan pada kalimat pemantik yang disertai gambar/infografik. Untuk soal pertama, waktu maksimal 15 menit dengan jumlah kata minimal 100 kata. Untuk soal kedua, waktu maksimal 20 menit dengan jumlah kata minimal 150 kata. Waktu maksimal 35 Menit. Jumlah soal 2 butir.
Waktu Maksimal 35 Menit Jumlah Soal: 2
Seksi V
Soal berupa tugas untuk mempresentasikan topik pada kalimat pemantik yang disertai gambar/infografik. Untuk soal pertama, waktu berbicara maksimal 10 menit yang terdiri atas 7 menit persiapan dan 3 menit perekaman. Untuk soal kedua, waktu berbicara makasimal 15 menit yang terdiri atas 8 menit persiapan dan 7 menit perekaman. Waktu maksimal 25 menit. Jumlah soal 2 butir.
Waktu Maksimal 25 Menit Jumlah Soal: 2
Predikat
Hasil UKBI peserta uji dipetakan ke dalam tujuh peringkat, yaitu peringkat I–VII; tujuh predikat dari yang tertinggi ke yang terendah, yaitu Istimewa, Sangat Unggul, Unggul, Madya, Semenjana, Marginal, dan Terbatas (Isu Unggul Managitas); dan tujuh rentang skor dari peringkat tertinggi ke terendah dan predikat Istimewa ke Terbatas dideskripsikan sebagai berikut.
Predikat: Istimewa
Skor: 725--800
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sempurna dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk keperluan personal, sosial, keprofesian, dan keilmiahan.
Predikat: Sangat Unggul
Skor: 641--724
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat tinggi dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk keperluan sintas, sosial, dan keprofesian. Untuk kepentingan akademik yang kompleks, yang bersangkutan masih memiliki kendala.
Predikat: Unggul
Skor: 578--640
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk keperluan sintas dan sosial. Peserta juga tidak terkendala dalam berkomunikasi untuk keperluan keprofesian, baik keprofesian yang sederhana maupun kompleks.
Predikat: Madya
Skor: 482--577
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan mampu berkomunikasi untuk keperluan sintas dan kemasyarakatan dengan baik, tetapi masih mengalami kendala dalam hal keprofesian yang kompleks.
Predikat: Semenjana
Skor: 405--481
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang cukup memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan keilmiahan, yang bersangkutan sangat terkendala. Untuk keperluan keprofesian dan kemasyarakatan yang kompleks, yang bersangkutan masih mengalami kendala, tetapi tidak terkendala untuk keperluan keprofesian dan kemasyarakatan yang tidak kompleks.
Predikat: Marginal
Skor: 326--404
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang tidak memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan kemasyarakatan yang sederhana, yang bersangkutan tidak mengalami kendala. Akan tetapi, untuk keperluan kemasyarakatan yang kompleks, yang bersangkutan masih mengalami kendala. Hal ini berarti yang bersangkutan belum siap berkomunikasi untuk keperluan keprofesian, apalagi untuk keperluan keilmiahan.
Predikat: Terbatas
Skor: 251—325
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat tidak memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini peserta uji hanya mampu berkomunikasi untuk keperluan sintas. Pada saat yang sama, predikat ini juga menggambarkan bahwa potensi yang bersangkutan dalam berkomunikasi masih sangat besar kemungkinannya untuk ditingkatkan.
Simulasi
Persiapkan ujian Anda dengan mengunduh simulasi UKBI berikut ini
Pelatihan lengkap
Persiapkan ujian Anda dengan mengikuti pelatihan UKBI berikut ini
Panduan
Persiapkan ujian Anda dengan mengunduh Panduan UKBI berikut ini
Info Lebih lengkap
Informasi lebih lengkap tentang UKBI dapat diakses disini
0 Komentar